Jumat, 30 Oktober 2009

PERSIAPAN NAIK HAJI

Ya Allah terimakasih kuucapkan mengiring saat yang indah dalam hidupku, yaitu menunaikan ibadah haji bersama istriku. Satu hal yang sudah kuidam-idamkan sejak lama dan baru kesampaian tahun 2009 ini. Mungkin perasaanku sama dengan perasaan orang lain, atau keluarga lain yang mau menunaikan ibadah haji. Labaika Allahuma labaik,labaika syarika laka labaik. Terus terngiang lantunan talbiah itu di dalam telinga hati. Begitu rindunya hati ini pada Baitillah, ingin aku mengusap-usapnya.
Sebenarnya niat berhaji ini sudah lama, tapi istriku selalu menolak dan merasa masih banyak kebutuhan ruma tangga yang harus diselesaikan, tapi begitu Dodik(panggilan anak kami) wisuda, tiba-tiba istriku mengajak untuk mendaftar haji. Tepatnya bulan Desember 2007, dengan harapan bisa berangkat tahun 2008. Tapi Allah punya rencana lain, ternyata kami harus menunggu sampai tahun 2009. Berarti kami lebih ringan dalam mengumpulkan uang untuk melunasi kekurangan ONH yang Rp 40 juta sudah kami bayarkan untuk dua kursi. Alhamdulillah.
URUT2AN PENDAFTARAN HAJI
1. Mendaftarkan diri ke DEPAG untuk mendapatkan info persyaratan haji dan foto.
2. Menyetorkan uang Rp 20.000.000,- ke BRI.
3. Check up kesehatan di Puskesmas.
4. Melaporkan rekening Rp20.000.000,- ke DEPAG untuk mendapatkan jatah kursi serta melaporkan hasil tes kesehatan dari Puskesmas.
Usai mendaftar kita menunggu hingga pengumuman pelunasan.
Pada awal 2009 saya mendapat edaran bimbingan dari KBIH Muhamaddiyah dan KBIH Ash-Shofa untuk mengikuti bimbingan haji. Setelah kami pertimbangkan akhirnya kami memilih KBIH Ash-Shofa. Mulailah kami mengikuti kuliah pada setiap Ahad. Bimbingan dimulai hari Ahad Legi 29 Maret 2009. Untuk bimbingan itu kami membayar Rp 450.000,- untuk 14 kali pertemuan, termasuk praktek lapangan di Asrama Haji Donohudan Solo. Para pengajar antara lain: KH.Muharror Ali, KH.Idrus Al Djufri, KH.Ishad Sofawi, H.Moh.Sutaat SPd, dr H.Saefudin Djamil, HM. Tohir Suwarno SH, Hj.Endang Masbahah, dll. Manasik dari KBIH Ash-Shofa ini berakhir 14 Juni 2009. Setelah itu menunggu informasi dari DEPAG kapan kita harus melunasi ONH.
Pada tanggal 12 Juli 2009 saya mendapat sms berantai yang menyatakan bahwa mulai tangga 13 Juli 2009 kami harus melunasi ONH sebesar $3,407.00 US, maka kamipun melunasi tanggal 13 Juli 2009.
Tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2009 dilaksanakan Manasik dari Depag, dilanjutkan pelatihan Ketua Rombongan dan Ketua Regu pada tanggal 3 Oktober 2009. Kami masuk Rombongan 9 regu 2 dengan ketua rombongan (karom) KH.Ali Mudhor, saya sendiri sebagai ketua regu (karu).
Selanjutnya kami berangkat tanggal 3 November 2009 jam 03.00 wib harus sudah sampai di Penopo Rumah Bupati Blora, setelah sholat subuh berangkat ke Embarkasi Solo. Pesawat take off ke Jiddah jam 01.0 0 WIB tanggal 4 November.
Perlu saya tambahkan tanggal 25 November 2009 telah dilakukan pengajian bersama seluruh jamaah haji di Perumnas Karangjati Blora yang berjumlah 10 orang dengan mengundang seluruh warga RW 05 Kalurahan Karangjati Blora.
Setelah itu mulai hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009 kami sudah buka meja, tamupun mulai berdatangan baik dari kelompok majelis taklim, kelompok pengajian, para pejabat,teman sekantor,tetagga, handai taulan, murid2 sekolah tempat isteriku mengajar, dan lain2. Wah, ramai sekali . Semua mendoakan kami agar kami selamat, sehat, lancar dan pulang dengan predikat haji mabrur.
INILAH PERSIAPAN SINGKAT KAMI MENJELANG KEBERANGKATAN KAMI UNTUK MENUNAIKAN RUKUN ISLAM YANG KE LIMA. UNTUK DETAILNYA AKAN KAMI TULIS SETELAH KAMI PULANG DARI TANAH SUCI.
KEPADA PARA PEMBACA BLOG INI SAYA MOHON DOA AGAR KAMI DIBERI ESEHATAN DAN DAPAT MENJALANKAN IBADAH KOMPLIT, DAN PULANG MENYANDANG HAJI YANG MABRUR.

Senin, 27 Juli 2009

GUNDALA ASLI


Bukan berarti kepingin ngetop atau ingin hak cipta Bapakku ini dikui, tapi di Indonesia ini yang memakai nama Gundala pertama kali memang saya. Memang banyak yang mengatakan bahwa Gundala itu karya Hasmi, dan umurnya di tahun ini 40 tahun. Tapi itu sebenarnya tidak benar! Yang benar pengguna nama Gundala pertama kali di Indonesia adala Bapak saya yang memberikan nama itu kepada saya.
Aku lahir Rebo Pahing tanggal 5 Juni 1963. Bapakku bernama Sutrisna Dipanala dan ibuku berdama Sutijah. Aku menyelesaikankuliahku di Fakultus Kedokteran Hewan UGM tahun 1988, dan S2 saya selesaikan tahun 2005 di UGM juga. Itu saja yang perlu saya sampaikan supaya tahu, siapa Gundala yang asli. Jangan sampai terkecoh.

Senin, 22 Juni 2009

CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA


Ketahanan pangan merupakan isu utama Departemen Pertanian dalam pembangunan pertanian Kabinet Persatuan Nasional, Kabinet Gotong Royong (1999-2004) maupun Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009). Hal ini karena ketahanan pangan sangat berkaitan erat dengan ketahanan soSial, ketahanan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan. Ketahanan pangan ini terkait dengan keterjangkauan pangan hingga sampai ke tingkat rumah tangga berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Kejadian kerawanan pangan dan gizi buruk mempunyai efek yang negatif bagi pemerintah yang berkuasa.

Beberapa hal yang termasuk dalam upaya membangun ketahanan pangan adalah: membentuk lembaga yang berfungsi sebagai pengelola cadangan pangan, distribusi pangan, penyangga pangan, juga keamanan pangan (menyangkut kesehatan dan mutu gizinya).

Lumbung Desa

Salah satu embrio dari lembaga cadangan pangan ini adalah lumbung desa: Keberadaan lumbung desa ini tidak lepas dari ide Residen Cirebon tahun 1902. Messman, orang Belanda, yang saat itu menjabat sebagai Residen Cirebon dan Sumedang (Jabar). Gagasan tersebut muncul oleh kekhawatiran Messman akan kemungkinan terjadinya kerawanan pangan di daerah yang dipimpinnya. Dalam pemikirannya, apabila para petani memiliki tabungan padi atau gabah maka pada masa-masa paceklik kebutuhan pangan mereka akan tetap tercukupi. Setelah ide diterima oleh pemerintah Hindia Belanda maka dinas yang menangani adalah Dienst voor Volkscreditwiysen (Dinas Perkreditan Rakyat). Dinas tersebut bernaung di bawah Departemen Pemerintahan Dalam Negeri Pemerintah Hindia Belanda saat itu. .

Lumbung desa, baik yang dibangun atas prakarsa dan swasembada desa maupun bantuan pemerintah, pesat bermunculan di berbagai pelosok dan banyak diantaranya masih bertahan hingga paruh awal tahun 1990-an. Berdasar catatan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa (Ditjen Bangdes) tahun 1993-1994 diketahui masih terdapat 12.655 lumbung desa yang terutama terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Madura. Akan tetapi dengan berjalannya waktu maka keberadaan lumbung desa ini semakin lama semakin melemah karena kekurang mampuannya untuk beradaptasi dengan perkembangan jaman. Para petani sekarang ini lebih suka menjual hasil panennya dari pada menyimpan di lumbung desa.

CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Desa)

Keberadaan cadangan pangan di pemerintahan desa diamanatkan dalam PP 68/2002 tentang Ketahanan Pangan masih terbatas pada cadangan pangan masyarakat, sedanga untuk cadangan pangan pemerintah desa realisasiya belum nyata. Memang pada saat ini ada BULOG, tetapi dengan adanya Undang-undang Otonomi Daerah dimana Bulog menjadi Perum maka tentu berdampak pada manajemen stok beras sehingga kurang bisa menyentuh pada ketahanan pangan di tingkat keluarga. Selanjutnya perlu diuraikan mengenai CPPD ini:

1. CPPD di pedesaan harus didasarkan atas keragaman potensi lokal.

2. Prinsip yang dipegang adalah terjangkau, tanggungjawab, merata, terbuka.

3. CPPD/BUMDes adalah lembaga ekonomi dibawah pembinaan dan pengawasan Pemerintah Desa tetapi terpisah manajemennya sehingga aparat pemerintah desa tidak dapat ikut campur secara langsung.

Skema Pengembangan CPPD

1. Pola/Tipe1

Pengembangan unit Usaha Pangan Mandiri (desa belum mempunyai BUMDes serta tidak ada usaha pendukung lainnya atau usaha ekonomi produktif yang eksis).

2. Pola/Tipe 2

Pengembangan Unit Usaha Pangan Mandiri (desa belum membentuk BUMDes tetapi sudah memiliki usaha simpan pinjam atau usaha ekonomi produktif lainya yang eksis)

3. Pola/Tipe 3

Pengembangan Unit Pangan dalam BUMDes (desa telah membentuk atau memiliki BUMDes yang terdiri dari sejumlah unit usaha yang telah berkembang.


Begitu pentingnya cadangan pangan ini sehingga perlu para pengambil keputusan di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten, serta para Kepala Desa untuk mencari peluang mana yang dapat dilakukan untuk kemakmuran warganya. Idsya Allah.


Jumat, 08 Mei 2009

Jumat, 01 Mei 2009

WAYANG KRUCIL BLORA


Terbuat dari kayu, dan dimainkan dengan cerita wayang purwa, cerita menak, dan bisa juga cerita Damarwulan. Gending dan suluk hampir sama dengan wayang purwa, hanya saja irama krucilan yang mirip iringan barongan lebih mendminasi. Uniknya bisa terjadi dialog antara enonton dan dalang.

Selasa, 14 April 2009

BUNGLON (Bronchocela jubata)

Bronchocela jubata, or more commonly known as the Green Crested Lizard,ini Indonesia call it bunglon, is an agamid lizard found in Indonesia on the islands of Singkep, Java, Bali, Sulawesi, Karakelang, Salibabu; Nias Island, Singkap Island, Borneo (Kalimantan) and the Philippines. Although in the past it was thought the species may be found in India, either on the mainland or in the Nicobars, this is not the case according to herpetologist Indraneil Das. It is also be known by the name of "bloodsucker", although this is a misnomer.



Maned forest lizard Scientific classification

Kingdom:

Animalia

Phylum:

Chordata

Class:

Reptilia

Order:

Squamata

Family:

Agamidae

Genus:

Bronchocela

Species:

B. jubata


Jumat, 10 April 2009

PEMILU

Pemilu tahun ini benar-benar aku tidak mempunyai target. Aku tidak punya jago yang benar-benar kuharapkan untuk menang. Aku berusaha memilih dengan hati nurani, walaupun begitu kalau ada yang sms atau telpon tentu saya perhatikan. Sayangnya pesan hanya dari caleg pusat dan DPRD II, untuk DPRD I dan DPD tidak ada pesan. Akhirnya........ya agak sulit memilihnya.
Pengalaman yang perlu menjadi catatan sejarah adalah karena ternyata aku sama bego nya dengan nenek-nenek yang tidak paham karena kurang sosialisasi. Membuka kertas yang selebar itu dan mencari pilihan kita....ternyata cukup makan waktu. Tapi bagiku ini adalah pemilu Indonesia yang paling damai. Semoga negriku semakin baik. Hanya itu harapanku. Siapapun yang terpilih insya Allah, ini yang terbaik.

Jumat, 20 Maret 2009

WIJAYA KUSUMA

Bunga Wijaya kusuma Epiphyllum anguliger merupakan bunga yang unik, termasuk jenis kaktus, ia selalu mekar pada malam hari. Pada cerita Mahabarata bunga ini merupakan senjata Sri Kresna untuk menghidupkan orang mati. Karena berbunganya sangat jarang dan pada saat orang terlelap dalam dekapan mimpi, maka ada kepercayaan bahwa siapa yang dapat melihat bunga ini mekar, maka ia akan mendapatkan keberuntungan.
Bunga ini belum mekar, tapi keindahannya sudah terlihat. Bertahun-tahun aku menunggu ia berbunga, hingga akhirnya kesampaian juga penungguanku itu. Bunga wijaya kusumaku mulai mekar. Aku harus sabar menunggu hingga ia benar-benar sempurna.

Ou, ia semakin mengembang. Ia tampak bercahaya. Betul-betul luar biasa. Waktu itu jantungku deg-degan lo.

Akhirnya ia mekar dengan sempurna.
Kesempurnaan yang tiada banding. Coba lihat wajahku di balik Wijaya Kusuma. Sangat mirip dengan Sri Krisna.
Hmmmmmmmmm. Bagus sekali. Saat malam, saat sunyi. Ketika jengkerik menyanyi lirih. Dan langit penuh bintang. Bungaku mekar dalam kerinduan. Akupun menyapanya ... menyapanya.

Setelah ini bunga tersebut selalu berbunga. Pernah dalam satu malam mekar 8 bunga. Luar biasa.

Kamis, 19 Maret 2009

IKAN


Menangkap ikan kadang penjadi hobi yang menyenangkan. Tapi coba bayangkan kalau kita yang diciptakan Tuhan menjadi ikan. Huh mengerikan. Kita akan mengalami suatu ketakutan yang luar biasa. Dan setelah kita tertangkap oleh jaring dan diletakkan di daratan, nafas menjadi sesak. Kadang manusia yang kejam membanting kita atau memukul kepala kita biar mati. Aduh sakitnya, tapi kita tidak mati. Kemudian manusia mengeluarkan isi Perut kita, mengiris iris tubuh kita dan mengucurinya dengan bumbu-bumbu yang.....aduh perihnya.


Sabtu, 14 Maret 2009

UMROH



Assalamualaikum Wr Wb

Alhamdulillah, kuucapkan syukur kepada Allah Aza wa Jalla, bahwa akhirnya aku dapat hadir ke Baitullah untuk beribadah umroh. pas ulangtahunku yang ke 42. Yah aku lahir 5 Juni 1963.



Peta Kota Mekah


Makan Usai Umroh, temanku Yudi dan istrinya Ari belum ganti pakaian


di tempat melempar jumroh


di bawah Jabal Rahmah. Tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Ketika saya berdoa di sini, ada yang tanya : bapak ingin ambil istri satu lagi? Lucu ya....



Gambar kota Jedah dari atas pesawat



Masjid Nabawi difoto dari dalam kamar


Aku dan temanku Pak Yatiman di depan masjid
Nabawi



Aku yang bersorban


Aku dan Supri


di depan bus


Yang pakai baju garis2 di sampingku itu Hilmy Faisal anggota DPR/MPR RI

Pengertian Umroh


Mengunjungi Ka'bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.


Keterangan




» Umroh disunatkan bagi setiap muslim yang mampu. Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja
(kecuali hari Arafah tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tgl 11,12,13 Zulhijah).

  1. Berangkat menuju Miqat
  2. Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji'ronah,Tan'im, dsb)
  3. Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan
  4. Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan
  5. Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram
  6. Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran
  7. Melakukan Sa'i antara Bukit Safa - Bukit Marwah sebanyak 7 kali
  8. Tahallul (menggunting rambut)
  9. Ibadah Umroh selesai

Aqabah Merupakan salah satu tempat pelemparan jumrah, dengan nama jumrah Aqabah. (Tempat pelemparan jumrah lainnya adalah : Ula dan Wustha) Arafah Tempat jamaah haji melakukan Wukuf. Setiap tanggal 9 Zulhijah Arafah didatangi umat Islam seluruh dunia untuk melakukan Wukuf.

Rukun Umroh






Niat Ihram di Miqat



Tawaf



Sa'i



Tahallul



Tertib






Wajib Umroh






Niat Ihram di Miqat



Meninggalkan larangan selama Ihram


Larangan saat Ihram

  1. Tidak boleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai kulit terkelupas atau mengeluarkan darah
  2. Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun
  3. Tidak boleh bertengkar
  4. Tidak boleh bermesraan
  5. Tidak boleh berhubungan suami isteri
  6. Tidak boleh berkata yang tidak baik, berkata porno
  7. Tidak boleh menikah atau menikahkan
  8. Tidak boleh berburu atau membantu berburu
  9. Tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk.
  10. Tidak boleh ber make-up
  11. Pria tidak boleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki
  12. Wanita tidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup telapak tangan




Belanja di pasar Seng (sekarang sudah dibongkar). Aku berjubah hitam tertutup temanku Supri.


Santai di tepi Laut Merah

Kamis, 12 Maret 2009

KECILKU


Waktu aku masih kecil, mungkin lumayan ganteng sehingga ibuku ngudang aku katanya tampan seperti Napoleon. Bulikku mengatakan aku seperti Siswondo artis ketoprak dari Tulungagung.

Selasa, 03 Maret 2009

WAREG ADALAH HAK AZASI MANUSIA

Oleh: Drh. R. Gundala Wejasena MP)*

Bisa makan atau lebih kerennya ketahanan pangan, itu merupakan hak semua warganegara. Artinya merupakan kewajiban pemerintah untuk dapat memenuhinya. Bahkan, menurut Bayu Krisnamurti (Kepala Pusat Studi Pembangunan – IPB Bogor), ketahanan pangan ini merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia, juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa sangat perlu dibentuk institusi yang menangani ketahanan pangan.

Ketahanan pangan ini mestinya tidak sekedar bebas dari kelaparan. Tetapi juga menyangkut ketercukupinya gizi masyarakat yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin-vitamin, dan air. Kekurangan pangan ini lebih banyak karena akibat dari kemiskinan. Banyak media yang memberitakan adanya beberapa kasus busung lapar. Ini merupakan petunjuk lemahnya ketahanan pangan di negeri ini.

Di negeri ini kemiskinan terbesar adalah di kalangan petani. Ini merupakan hal yang sangat ironis karena di sisi lain petani adalah produsen pangan. Ini menunjukkan bahwa petani tidak mempunyai kemampuan daya beli sekalipun mampu berproduksi. Sekalipun pangan cukup tersedia di gudang-gudang tetapi kalau harganya tidak terjangkau, maka masyarakat tidak mampu mengakses pangan. Karena petani kita miskin sehingga dalam hal ini pengembangan ketahanan pangan tidak lepas dari upaya menghapus kemiskinan.

               Begitu pentingnya masalah ketersediaan pangan hingga Bung Karno Presiden Indonesia pertama berkata:  

"... apa yang saya hendak katakan itu, adalah amat penting, bahkan mengenai soal mati-hidupnya bangsa kita di kemudian hari ... oleh karena, soal yang hendak saya bicarakan itu mengenai soal persediaan makanan rakyat". Selanjutnya, dua pertanyaan penting disampaikan Bung Karno, yaitu: Cukupkah persediaan makan rakyat di kemudian hari? Jika tidak, bagaimana cara menambah persediaan makanan rakyat kita? ”

Begitu khawatirnya Presiden waktu itu melihat kondisi yang menimpa rakyatnya. Akhirnya kitapun tahu bahwa pemerintahan Bung Karno akhirnya terguling akibat melambungnya harga bahan pangan sehingga rakyat tidak mampu untuk membeli. Setali tiga uang apa yang terjadi pada kejatuhan pemerintahan Pak Harto pada tahun 1998 dimana hanya dalam waktu dua bulan harga melejit tinggi dan langka karena orang-orang kota panik dan membeli semua kebutuhan pangan dari warung-warung dan supermarket.

Permasalahan yang selalu muncul dan selalu diupayakan dieleminer menurut Bayu Krisnamurti adalah:

Dalam hal ini, sekalipun ketahanan pangan ditingkat nasional (dilihat dari perbandingan antara jumlah produksi dan konsumsi total) relatif telah dapat dicapai, pada kenyataanya ketahanan pangan dibeberapa daerah tertentu dan ketahanan pangan dibanyak keluarga masih sangat rentan.

Kesejahteraan petani pangan yang relatif rendah dan menurun saat ini akan sangat menentukan prospek ketahanan pangan. Kesejahteraan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor dan keterbatasan, diantaranya yang utama adalah :

a. Sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor produktif apapun kecuali tenaga kerjanya (they are poor becouse they are poor)

b. Luas lahan petani sempit dan mendapat tekanan untuk terus terkonversi

c. Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan

d. Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih baik

e. Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai

f. Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-tawar (bargaining position) yang sangat lemah

g. Ketidak-mampuan, kelemahan, atau ketidak-tahuan petani sendiri.

Saat ini telah terjadi perubahan tatanan sosial politik masyarakat ,sehingga berbagai aspek pembangunan telah lebih terdesentralisasi dan lebih berbasis pada partisipasi masyarakat. Permasalahan timbul terutama karena proses desentralisasi tersebut masih berada pada tahap proses belajar bagi semua pihak. Hal tersebut semakin diperberat ditengah kondisi dimana anggaran pemerintah semakin terbatas, perencanaan dan pelaksanaan pengembangan pangan yang kurang terfokus, berpendekatan proyek, parsial, dan tidak berkesinambungan.

Globalisasi dalam berbagai aspek sosial ekonomi pada kenyaraannya telah menjadi ancaman serius bagi usaha membangun ketahanan pangan jangka panjang, walaupun disadari pula menjadi peluang jika dapat diwujudkan suatu perdagangan internasional pangan yang adil (fair trade). Masuknya bahan pangan dari luar negeri yang murah, akan semakin membuat petani pangan menjadi tidak mampu bersaing, dan miskin.

Usulan Agenda

1. Masalah ketahanan pangan adalah masalah bersama yang menjadi tanggung jawab semua pihak. Untuk itu perlu dikembangkan suatu komitmen dan kerjasama diantara semua pihak terutama dalam bentuk kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat (yang antara lain direpresentasikan oleh kalangan LSM dan perguruan tinggi). Dalam hal ini, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang baru dibentuk dalam SOTK baru, perlu diperkuat dan dilengkapi dengan forum atau lembaga lain yang mampu menampung partisipasi swasta, LSM dan perguruan tinggi.

2. Selanjutnya langkah yang perlu dilaksanakan adalah:

a. Melanjutkan komitmen dan langkah nyata dalam mendampingi petani dan masyarakat pada umumnya;

b. Terus mengusahakan agar komitmen politik pemerintah dan legistatif dalam mendukung ketahanan pangan dapat terus dijaga dan diperkuat;

c. Terus memberikan masukan bagi pelaksanaan manajemen pangan nasional yang sesuai dengan tujuan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan;

d. Pemerintah, suasta, dan perguruan tinggi melakukan berbagai usaha untuk menghadapi tekanan dan dampak negatif globalisasi dan perdagangan pangan internasional.

3. Pemerintah dan swasta agar dapat memfokuskan diri pada pada pelaksanaan agenda pengembangan ketahanan pangan sebagai berikut :

a. Mencegah dan mengurangi laju konversi lahan produktif.

b. Memanfaatkan dengan lebih optimal berbagai bentuk sumberdaya lahan untuk kepentingan pemantapan produksi pangan dan peningkatan pendapatan petani.

c. Mendukung usaha peningkatan produktivitas usaha pertanian, terutama melalui peningkatan penggunaan bibit unggul dan mengurangi kehilangan hasil pasca panen.

d. Melakukan rehabilitasi, pemeliharaan dan optimasi pemanfaatan infrastruktur irigasi dan jalan desa.

e. Melakukan berbagai langkah kongkrit dalam konservasi sumberdaya tanah dan air, terutama dalam wilayah aliran sungai.

f. Mempromosikan produksi dan konsumsi aneka-ragam pangan berbasis sumberdaya lokal, baik yang berbasis tanah maupun berbasis air (laut, danau, sungai), dengan menyertakan masyarakat dan dunia usaha.

g. Mengembangkan sistem informasi pangan yang dapat diakses secara terbuka, termasuk pengembangan peta potensi pangan daerah.

h. Mengembangkan berbagai kelembagaan pendukung produksi dan distribusi pangan, terutama kelembagaan pembiayaan, penelitian, penyuluhan, dan pendidikan;

i. Mengembangkan berbagai sistem insentif yang diperlukan bagi peningkatan produksi pangan dan peningkatan pola konsumsi pangan beraneka.

4. Kantor Ketahanan Pangan dalam setiap kegiatannya:

a. Harus berpihak kepada rakyat kecil (produsen dan konsumen) melakukan rekonstruksi kebijakan pangan yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, terutama dengan mengedepankan peran pembangunan ketahanan pangan di daerah atas dasar partisipasi masyarakat.

c. Mendorong kebijakan fiskal melalui alokasi anggaran belanja pemerintah dan penetapan pajak yang berpihak kepada ketahanan pangan rakyat;

d. Mendorong kebijakan moneter melalui pengelolaan tingkat bunga dan pengembangan sistem pembiayaan yang sesuai.

5. Mengusulkan kepada berbagai pihak yang terkait agar dalam jangka pendek dapat diselenggarakan pertemuan untuk :

a. Mengaktualisasikan “jaringan ketahanan pangan” yang mencakup keterlibatan pemerintah, swasta, dan LSM

b. Merinci agenda pengembangan ketahanan pangan diatas dalam bentuk rencana aksi

c. Menghimpun “best-practices” pendampingan yang dilakukan LSM dan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan ketahanan pangan masyarakat.

Inilah agenda besar, dan berat yang akan dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora. Tugas SKPD baru, sebuah tugas yang tidak dapat dikatakan main-main. Mewujudkan misi Bupati Blora ”wareg”, salah satu pilar hak azasi manusia.

*) Penulis adalah Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora

Rabu, 25 Februari 2009

JANGAN MENGABDI

Ada orang bilang, jangan kamu mengabdi kepada manusia sekalipun ia seorang alim,