Blog ini tidak spesifik, tapi berisi berbagai tulisan saya. Bentuknya pun tidak spesifik, bisa essay, bisa puisi, bisa berbahasa Jawa, bisa berbahasa Inggris (Gundala Wejasena)
Jumat, 20 Maret 2009
WIJAYA KUSUMA
Bunga ini belum mekar, tapi keindahannya sudah terlihat. Bertahun-tahun aku menunggu ia berbunga, hingga akhirnya kesampaian juga penungguanku itu. Bunga wijaya kusumaku mulai mekar. Aku harus sabar menunggu hingga ia benar-benar sempurna.
Ou, ia semakin mengembang. Ia tampak bercahaya. Betul-betul luar biasa. Waktu itu jantungku deg-degan lo.
Akhirnya ia mekar dengan sempurna.
Kesempurnaan yang tiada banding. Coba lihat wajahku di balik Wijaya Kusuma. Sangat mirip dengan Sri Krisna.
Hmmmmmmmmm. Bagus sekali. Saat malam, saat sunyi. Ketika jengkerik menyanyi lirih. Dan langit penuh bintang. Bungaku mekar dalam kerinduan. Akupun menyapanya ... menyapanya.
Setelah ini bunga tersebut selalu berbunga. Pernah dalam satu malam mekar 8 bunga. Luar biasa.
Kamis, 19 Maret 2009
IKAN
Menangkap ikan kadang penjadi hobi yang menyenangkan. Tapi coba bayangkan kalau kita yang diciptakan Tuhan menjadi ikan. Huh mengerikan. Kita akan mengalami suatu ketakutan yang luar biasa. Dan setelah kita tertangkap oleh jaring dan diletakkan di daratan, nafas menjadi sesak. Kadang manusia yang kejam membanting kita atau memukul kepala kita biar mati. Aduh sakitnya, tapi kita tidak mati. Kemudian manusia mengeluarkan isi Perut kita, mengiris iris tubuh kita dan mengucurinya dengan bumbu-bumbu yang.....aduh perihnya.
Sabtu, 14 Maret 2009
UMROH
Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillah, kuucapkan syukur kepada Allah Aza wa Jalla, bahwa akhirnya aku dapat hadir ke Baitullah untuk beribadah umroh. pas ulangtahunku yang ke 42. Yah aku lahir 5 Juni 1963.
di bawah Jabal Rahmah. Tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Ketika saya berdoa di sini, ada yang tanya : bapak ingin ambil istri satu lagi? Lucu ya....
Gambar kota Jedah dari atas pesawat
Masjid Nabawi difoto dari dalam kamar
Aku dan temanku Pak Yatiman di depan masjid
Nabawi
Aku yang bersorban
Aku dan Supri
di depan bus
Yang pakai baju garis2 di sampingku itu Hilmy Faisal anggota DPR/MPR RI
Pengertian Umroh |
|
Mengunjungi Ka'bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. |
| Keterangan |
|
|
| » Umroh disunatkan bagi setiap muslim yang mampu. Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja
|
|
Aqabah Merupakan salah satu tempat pelemparan jumrah, dengan nama jumrah Aqabah. (Tempat pelemparan jumrah lainnya adalah : Ula dan Wustha) Arafah Tempat jamaah haji melakukan Wukuf. Setiap tanggal 9 Zulhijah Arafah didatangi umat Islam seluruh dunia untuk melakukan Wukuf.
Rukun Umroh |
| |
|
|
|
| Niat Ihram di Miqat |
|
| Tawaf |
|
| Sa'i |
|
| Tahallul |
|
| Tertib |
|
|
|
|
Wajib Umroh |
| |
|
|
|
| Niat Ihram di Miqat |
|
| Meninggalkan larangan selama Ihram | |
Larangan saat Ihram |
|
Kamis, 12 Maret 2009
KECILKU
Selasa, 03 Maret 2009
WAREG ADALAH HAK AZASI MANUSIA
Oleh: Drh. R. Gundala Wejasena MP)*
Bisa makan atau lebih kerennya ketahanan pangan, itu merupakan hak semua warganegara. Artinya merupakan kewajiban pemerintah untuk dapat memenuhinya. Bahkan, menurut Bayu Krisnamurti (Kepala Pusat Studi Pembangunan – IPB Bogor), ketahanan pangan ini merupakan salah satu pilar utama hak azasi manusia, juga merupakan bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa sangat perlu dibentuk institusi yang menangani ketahanan pangan.
Ketahanan pangan ini mestinya tidak sekedar bebas dari kelaparan. Tetapi juga menyangkut ketercukupinya gizi masyarakat yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin-vitamin, dan air. Kekurangan pangan ini lebih banyak karena akibat dari kemiskinan. Banyak media yang memberitakan adanya beberapa kasus busung lapar. Ini merupakan petunjuk lemahnya ketahanan pangan di negeri ini.
Di negeri ini kemiskinan terbesar adalah di kalangan petani. Ini merupakan hal yang sangat ironis karena di sisi lain petani adalah produsen pangan. Ini menunjukkan bahwa petani tidak mempunyai kemampuan daya beli sekalipun mampu berproduksi. Sekalipun pangan cukup tersedia di gudang-gudang tetapi kalau harganya tidak terjangkau, maka masyarakat tidak mampu mengakses pangan. Karena petani kita miskin sehingga dalam hal ini pengembangan ketahanan pangan tidak lepas dari upaya menghapus kemiskinan.
Begitu pentingnya masalah ketersediaan pangan hingga Bung Karno Presiden Indonesia pertama berkata:
"... apa yang saya hendak katakan itu, adalah amat penting, bahkan mengenai soal mati-hidupnya bangsa kita di kemudian hari ... oleh karena, soal yang hendak saya bicarakan itu mengenai soal persediaan makanan rakyat". Selanjutnya, dua pertanyaan penting disampaikan Bung Karno, yaitu: Cukupkah persediaan makan rakyat di kemudian hari? Jika tidak, bagaimana cara menambah persediaan makanan rakyat kita? ”
Begitu khawatirnya Presiden waktu itu melihat kondisi yang menimpa rakyatnya. Akhirnya kitapun tahu bahwa pemerintahan Bung Karno akhirnya terguling akibat melambungnya harga bahan pangan sehingga rakyat tidak mampu untuk membeli. Setali tiga uang apa yang terjadi pada kejatuhan pemerintahan Pak Harto pada tahun 1998 dimana hanya dalam waktu dua bulan harga melejit tinggi dan langka karena orang-orang kota panik dan membeli semua kebutuhan pangan dari warung-warung dan supermarket.
Permasalahan yang selalu muncul dan selalu diupayakan dieleminer menurut Bayu Krisnamurti adalah:
Dalam hal ini, sekalipun ketahanan pangan ditingkat nasional (dilihat dari perbandingan antara jumlah produksi dan konsumsi total) relatif telah dapat dicapai, pada kenyataanya ketahanan pangan dibeberapa daerah tertentu dan ketahanan pangan dibanyak keluarga masih sangat rentan.
Kesejahteraan petani pangan yang relatif rendah dan menurun saat ini akan sangat menentukan prospek ketahanan pangan. Kesejahteraan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor dan keterbatasan, diantaranya yang utama adalah :
a. Sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor produktif apapun kecuali tenaga kerjanya (they are poor becouse they are poor)
b. Luas lahan petani sempit dan mendapat tekanan untuk terus terkonversi
c. Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan
d. Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih baik
e. Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai
f. Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-tawar (bargaining position) yang sangat lemah
g. Ketidak-mampuan, kelemahan, atau ketidak-tahuan petani sendiri.
Saat ini telah terjadi perubahan tatanan sosial politik masyarakat ,sehingga berbagai aspek pembangunan telah lebih terdesentralisasi dan lebih berbasis pada partisipasi masyarakat. Permasalahan timbul terutama karena proses desentralisasi tersebut masih berada pada tahap proses belajar bagi semua pihak. Hal tersebut semakin diperberat ditengah kondisi dimana anggaran pemerintah semakin terbatas, perencanaan dan pelaksanaan pengembangan pangan yang kurang terfokus, berpendekatan proyek, parsial, dan tidak berkesinambungan.
Globalisasi dalam berbagai aspek sosial ekonomi pada kenyaraannya telah menjadi ancaman serius bagi usaha membangun ketahanan pangan jangka panjang, walaupun disadari pula menjadi peluang jika dapat diwujudkan suatu perdagangan internasional pangan yang adil (fair trade). Masuknya bahan pangan dari luar negeri yang murah, akan semakin membuat petani pangan menjadi tidak mampu bersaing, dan miskin.
Usulan Agenda
1. Masalah ketahanan pangan adalah masalah bersama yang menjadi tanggung jawab semua pihak. Untuk itu perlu dikembangkan suatu komitmen dan kerjasama diantara semua pihak terutama dalam bentuk kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat (yang antara lain direpresentasikan oleh kalangan LSM dan perguruan tinggi). Dalam hal ini, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang baru dibentuk dalam SOTK baru, perlu diperkuat dan dilengkapi dengan forum atau lembaga lain yang mampu menampung partisipasi swasta, LSM dan perguruan tinggi.
2. Selanjutnya langkah yang perlu dilaksanakan adalah:
a. Melanjutkan komitmen dan langkah nyata dalam mendampingi petani dan masyarakat pada umumnya;
b. Terus mengusahakan agar komitmen politik pemerintah dan legistatif dalam mendukung ketahanan pangan dapat terus dijaga dan diperkuat;
c. Terus memberikan masukan bagi pelaksanaan manajemen pangan nasional yang sesuai dengan tujuan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan;
d. Pemerintah, suasta, dan perguruan tinggi melakukan berbagai usaha untuk menghadapi tekanan dan dampak negatif globalisasi dan perdagangan pangan internasional.
3. Pemerintah dan swasta agar dapat memfokuskan diri pada pada pelaksanaan agenda pengembangan ketahanan pangan sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi laju konversi lahan produktif.
b. Memanfaatkan dengan lebih optimal berbagai bentuk sumberdaya lahan untuk kepentingan pemantapan produksi pangan dan peningkatan pendapatan petani.
c. Mendukung usaha peningkatan produktivitas usaha pertanian, terutama melalui peningkatan penggunaan bibit unggul dan mengurangi kehilangan hasil pasca panen.
d. Melakukan rehabilitasi, pemeliharaan dan optimasi pemanfaatan infrastruktur irigasi dan jalan desa.
e. Melakukan berbagai langkah kongkrit dalam konservasi sumberdaya tanah dan air, terutama dalam wilayah aliran sungai.
f. Mempromosikan produksi dan konsumsi aneka-ragam pangan berbasis sumberdaya lokal, baik yang berbasis tanah maupun berbasis air (laut, danau, sungai), dengan menyertakan masyarakat dan dunia usaha.
g. Mengembangkan sistem informasi pangan yang dapat diakses secara terbuka, termasuk pengembangan peta potensi pangan daerah.
h. Mengembangkan berbagai kelembagaan pendukung produksi dan distribusi pangan, terutama kelembagaan pembiayaan, penelitian, penyuluhan, dan pendidikan;
i. Mengembangkan berbagai sistem insentif yang diperlukan bagi peningkatan produksi pangan dan peningkatan pola konsumsi pangan beraneka.
4. Kantor Ketahanan Pangan dalam setiap kegiatannya:
a. Harus berpihak kepada rakyat kecil (produsen dan konsumen) melakukan rekonstruksi kebijakan pangan yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, terutama dengan mengedepankan peran pembangunan ketahanan pangan di daerah atas dasar partisipasi masyarakat.
c. Mendorong kebijakan fiskal melalui alokasi anggaran belanja pemerintah dan penetapan pajak yang berpihak kepada ketahanan pangan rakyat;
d. Mendorong kebijakan moneter melalui pengelolaan tingkat bunga dan pengembangan sistem pembiayaan yang sesuai.
5. Mengusulkan kepada berbagai pihak yang terkait agar dalam jangka pendek dapat diselenggarakan pertemuan untuk :
a. Mengaktualisasikan “jaringan ketahanan pangan” yang mencakup keterlibatan pemerintah, swasta, dan LSM
b. Merinci agenda pengembangan ketahanan pangan diatas dalam bentuk rencana aksi
c. Menghimpun “best-practices” pendampingan yang dilakukan LSM dan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan ketahanan pangan masyarakat.
Inilah agenda besar, dan berat yang akan dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora. Tugas SKPD baru, sebuah tugas yang tidak dapat dikatakan main-main. Mewujudkan misi Bupati Blora ”wareg”, salah satu pilar hak azasi manusia.
*) Penulis adalah Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blora